Selasa, 12 April 2011

Manusia dan Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.

Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.

 Faktor yang mempengaruhi KEADILAN antara lain :
1.   Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2.   Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3.   Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.

Sumber : 
http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/28/manusia-dan-keadilan/
http://www.simplyblog.tk/2009/11/manusia-dan-keadilan-soft-skill-ibd.html

Sabtu, 02 April 2011

BUDAYA SEPERTI DARAH YANG MENGALIR DI JIWA

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.

Akhir-akhir ini kita sering mendengar perebutan budaya. Budaya Indonesia yang di kleim oleh negara asing yang membuat rakyat sebagai pemiliknya marah. Bagai mana bisa di kleim? Dan mengapa?

Sebelumnya kita lihat dari apa itu budaya. Budaya adalah sesuatu yang di wariskan turun temurun yang berasal dari kehidupan masyarakat. Budaya di Indonesia semakin lama semakin luntur. Terutama kecintaan orang-orang Indonesia terhadap budaya mulai memudar. Sikap gaya pro dan kontra cenderung kepada pandangan budaya barat dan timur. Banyak yang mengatakan budaya Indonesia adalah budaya timur. Menurut saya itu salah. Kalau demikian negara-negara yang meng kleim negaranya adalah negara timur berhak memiliki budaya Indonesia. Perjalanan Budaya Indonesia yang memulai memudar dengan adaya pembagian barat dan timur sejak perang dunia ke 2. Membuat penggambaran budaya seperti benda begian atau milik daerah timur. Pemahaman sebagai benda itu yang membuat budaya mudah di singkirkan ataupun di miliki oleh semua orang.


Pemikiran budaya sebagai benda cendereng membuat benda itu di perebutakan seperti akhir-akhir ini. Kita lihat saja batik yang di kleim oleh negara tetangga. Kita Mungkin melihta batik itu sebagai benda yang bisa di pertahankan. Sedakan kalau kita memaknai mengapa batik itu milik Indonesia. Mungkin jawabannya nenek moyang Indonesia yang dulu menciptakan batik. Sebenarnya itu jawapan yang membuat anda melupakan batik. Dalam setiap goresan batik memiliki makna-makna kehidupan bermasyarakan. Ataupun tahta tingkatan hidup bermasyarakat. Setiap goresan makna itu tidak akan pernah bisa di tiru oleh negara manapun. Karena makna itu cuma bisa di rasakan di tempat aslinya. Kita lihat yang modern, Joger di bali. Pemproduksi kaos ini banyak di jiplak bahkan banyak yang mengatasnamakan Joger. Namun tidak pernah kehilangan penikmat, ataupun pelanggannya. Karena Ide kreatifnya, tidak dapat di tiru oleh siapapun. Pemaknaan kata sebagai ujud pola pikir tim kreatif joger membuat penikmat joger lebih merasakan kepuasan bila membeli di Tokonya yang asli.

Begitupun batik, ujud dari gambaran pemikiran, gambaran kehidupan. Yang tidak akan pernah mampu di tiru di jiplak oleh siapapun. Tidak hanya batik, begitu juga budaya yang lain seperti reogponorogo, aklung, dll. Kebudayaan adalah lambang ujud kehidupan Indonesia. Jika anda masih memandang budaya sebagai benda peninggalan, maka tidak akan lama anda mampu mempertahankan.

Memang segala sesuatu yang hilang pasti di rindukan, segala seuatu yang di curi maka akan kehilangan. Namun budaya tidak akan pernah di rindukan dan tidak akan pernah hilang. Karena budaya itu aku. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan Sosial dan Kebudayaan

Kecenderungan perubahan sosial dan kebudayaan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut ada yang mendorong, memperlancar, mempengaruhi, menghambat, ataupun menghalangi setiap perubahan sosial dan kebudayaan.
 
1. Faktor Pembentuk Kebudayaan
 
Kebudayaan itu dapat terbentuk karena berbagai faktor. Faktor pembentuk kebudayaan itu, antara lain :
a. Manusia dengan cipta, rasa, dan karyanya;
b. Lingkungan alam;
c. Kontak antarbangsa atau disebut pula dengan kultur kontak;
d. Keyakinan kepercayaan dan peranannya dalam pembentukan kebudayaan
 
2. Faktor yang Mendorong dan Mempengaruhi Perubahan Kebudayaan
 
Faktor yang dapat mendorong dan mempengaruhi perubahan kebudayaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Perubahan lingkungan alam (musim, iklim, dan land use).
b. Perubahan kependudukan (jumlah, penyebaran, dan kerapatan penduduk).
c. Perubahan struktur sosial (Organisasi pemerintahan, politik, negara, dan hubungan internasional).
d. Perubahan nilai dan sikap (sikap mental penduduk, kedisiplinan, dan kejujuran para pemimpin).
 
3. Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan
 
a. Sebab-sebab berasal dari luar masyarakat
- Peperangan antarnegara
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
b. Sebab-sebab berasal dari lingkungan fisik di sekitar manusia; Bencana alam
c. Sebab-sebab bersumber pada masyarakat itu sendiri
- adanya penemuan baru
- bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
- terjadinya pemberontakan
- pertentangan dalam masyarakat itu sendiri

Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Selain itu, perubahan sosial budaya ini juga dapat berpengaruh luas maupun tidak luas dan perubahan sosial budaya dapat direncanakan pula dapat tidak direncanakan. Adapun macam-macam perubahan sosial budaya meliputi :

a. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda sehingga satu sama lain saling mempengaruhi. Misal lahir kebudayaan Hindu-Jawa.
b. Sinkretisme adalah perubahan kebudayan di masyarakat secara damai, tidak ada pertentangan karena kedua sisi berpadu dengan sinkron
c. Milenarisme atau mesianisme adalah perubahan kebudayaan di masyarakat yang sudah dinantikan bersamaan munculnya pemimpin yang dianggap bijaksana, adil, dan wibawa. Misal adanya gerakan ratu adil di Indonesia di awal masa kemerdekaan.
d. Asimilasi adalah proses sosial dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur-angsur sehingga berkembang dan melahirkan kebudayaan baru..
e. Adaptasi adalah proses penyebaran kebudayaan yang masing-masing kebudayaan tersebut bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
f. Nominasi terjadi jika kebudayaan setempat terdesak dan lenyap oleh kebudayaan baru.
g. Sintesis adalah terjadinya percampuran dua kebudayaan yang berbeda dan melahirkan bentuk kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya.

Sumber :
Sri Wahyuni, S.Ip, Niniek dan Yusniati, S.H., S.Pd (2005), Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exact.
Drs. Nurseno (2004), Kompetensi Dasar Sosiologi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Sabtu, 08 Januari 2011

MY LITTLE FAMILY

Bercerita kembali tentang kehidupan gue , HAHAHA gaya banget

cerita kecil tentang keluarga kecilku :))






Long time ago
Pengenalan kembali yaa , saya lahir di Jakarta pada tanggal 9 November 1991 .. Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara , 4 bersaudara sih lebih tepatnya . Yaa karena my big brother is past away when he born :")


Kata Mama adekku meninggal karena kelebihan air kutuban di perut mama yang akibatnya menelan banyak air kutuban.. Memang mungkin ada virus yang menjangkit semasa mama mengandung , biasalah Papa suka melihara burung dulu Hihi :P


Okee kembali ke awal ..
My father is born in Blora at first July 1958 .
Papa anak ke-7 dari 4 bersaudara (waaaw banyak yaa) .. Yaa ada pepatah bilang banyak anak banyak rejeki hihi


my FATHER
Papa adalah sosok Kepala Keluarga yang tegas , dan bijaksana . Papa keras dan disiplin. Semua aturan yang dibuat di dalam lingkungan rumah ini ya harus dituruti , gaboleh dilanggar. Banyak banget aturan yang udah diterapkan dirumah , yaa sebagai contohnya :
1. Gaboleh keluar malam
2. Gaboleh pergi terlalu lama
3. Gaboleh punya pacar sebelum kuliah . Dan lain lain
Tapi Papa baik banget kog. Kalau anaknya berprestasi , pasti di beri hadiah .. Hampir semua yang aku minta di turuti Hihi :D




Me and MOM
Next , aku mau cerita tentang My Lovest Mom
Mama ku lahir tanggal 27 september 1965 .. Mama idolaku banget , mama sabar , pengertian , penyayang dan murah senyum. Mama yang selalu membela aku kalau aku di marahin Papa huhu (maklum suka nakal) hihi
Mama itu tempat aku berlindung , tempat aku sharing dan curhat .. tempat aku nangis kalau lagi patah hati :)
Aku selalu cerita tentang apapun yang aku alamin, entah urusan sekolah , teman ataupun soal COWO . Pernah waktu aku patah hati (Hihi) aku curhat sama mama sampai nangis nangis huhu , mama bilang :


"Masih banyak kok kak , cowo yang mau sama kakak. Percaya deh sama mama , jangan nagis lagi yaa"
yaa pokoknya MAMA is THE BEST :D


Ranny , Me and Ratih
Cerita lagi soal 2 adikku ..
Adikku yang tertua namanya Ratih , sekarang dia kelas 1 SMA di SMAN 99 Jakarta Timur .
Ratih itu adalah adik yang memang bisa di ajak curhat dan cerita banyak, dy memang agak Pasif dalam memberi saran , cuma dy pendengar yang baik kog. Ratih itu anak kesayangan Papa (soalnya paling pinter katanya) Hihihi :P


RANNY
Nah yang terakhir My Little Sista
Namanya Ranny , Ranny baru kelas 4 SD di SDN Pekayon 012 jak-tim ..
Adikku yang satu ini bawelnya minta ampun hahahaa , biasalah anak kecil .. Kecil kecil cabe rawit , dy gampang akrab sama temen temen yang dateng ke rumah , apalagi temen-temen cowo (genit) . Cuma dia itu multi talent kata Papa , Ranny jago gambar , nyanyi , main alat musik. Seni nya bagus sih , cuma akademik nya ajah dy yang kurang diasah -,-
Papa sampai bela belain mau daftarin dy Les Musik hahaha niatnya yaa papaku ..


ranny and ratih
Okee ini hanya sedikit cerita aku soal Keluarga Kecilku , keluarga yang aku sayang dan aku cinta .. Keluarga yang menjadi tempat aku mencurahkan semua perasaan aku selain ke teman teman dan sahabatku..


Cintailah keluarga kalian karena sebetulnya Keluarga lah yang paling berarti dan akan selalu ada bila kalian butuh setelah ALLAH S.W.T  :)

Jumat, 07 Januari 2011

Masih Sepenting Apakah Peran Pemuda/i di Masyarakat?

Masih sepenting apakah peran Pemuda/i di Masyarakat?


heey , aku tulis BLOG lagi looh .. enjoy it :D

Pemuda/i? Masih penting gak sih peran mereka di masyarakat? Masih seberapa bergunanya sih mereka? Hmm..

Yaa mungkin kalo kita lihat secara pendek atau sisi negatif yang menonjol , pemuda/i hanya buat rusuh atau apalah .. Tapi memang Pemuda/i sangat diharapkan bisa semakin berkualitas di setiap tahunnya. Ya secara gitu mereka menjadi tonggak keberhasilan dan kemajuan Bangsa indonesia , true?


Kalau ditanya peran pemuda/i di masyarakat yaa bisa dibilang menurun juga yaa.. Coba kalau kita pikir dan ingat sejenak, seperti pada kegiatan yang menuntut kebersamaan lingkungan seperti kerja bakti , kegiatan pengajian (keagamaan) dan acara adat lainnya pasti para pemuda sudah jarang kita lihat mengikutinya. Memang kepeduliannya sudah gak setinggi dahulu *sepertinya..

Padahal kalau kita bandingkan dengan para Pemuda tempo dulu saat masa-masa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangatlah bertolak belakang dengan Pemuda/i sekarang. Pemuda/i dahulu yang rela mempertaruhkan jiwa dan raga demi memperjuangkan Kemerdekaan negara Indonesia , rela mati dan terus berjuang tanpa lalah tanpa pamrih. Sedangkan kita para pemuda/i yang hanya mempertahankannya saja seperti sangat tidak bersemangat .. 

Pemuda/i sekarang sepertinya lebih tertarik dengan kegiatan di dunia maya (cyber) yang hanya duduk diam didepan Komputer atau laptop mereka. Memang mungkin tidak semua yang mambantu pasif tetapi kita harus tetap terus membantu secara langsung untuk terus mengembangkan semangat juang Pemuda/i Indonesia untuk terus menyokong dan mengubah negara ini semakin maju dan berkembang karena kita sebagai penerus Bangsa.

Contoh poin lain yaitu :

Pemuda sebagai aset bangsa
Sebagai kekuatan yang potensial, pemuda harus diarahkan kepada sesuatu yang benar dan dalam koridor hukum. Pembinaan kepemudaan yang dilaksanakan selama ini telah mengena pada beberapa sasarannya.
Sayangnya, tidak semua elemen pemuda dapat melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan bangsanya. Sehingga tidak jarang pula ditemukan pemuda yang tidak dapat menemukan jati dirnya sendiri.
Sebagai aset bangsa, seluruh elemen kepemudaan harus menyadari dirinya sebagai sesuatu yang bisa menghitam-putihkan bangsa ini di masa depan. Kalau semua pemuda dalam koridor yang negatif, maka masa dapan bangsa ini akan menjadi kelam, bahkan hitam kelam bak jelaga. Sebaliknya, jika para pemudanya mempunyai komitmen untuk berada dalam koridor yang positif, maka akan ada harapan untuk kebangkitan yang lebih signifikan di masa depan.

Bersamaan dengan itu pula, pemuda merupakan bagaian dari sosok yang masih mencari bentuk dan format ideal untuk menjadi manusia paripurna; atau setidaknya menuju kea rah paripurna. Hal ini memerlukan dukungan yang maksimal dari lingkungan. Sebab, pemuda yang berpikiran cerdas adalah mereka yang ditempa untuk ke arah yang positif. Karenanitulah, para pemuda ini harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkembang secara optimal.
Diperlukan sarana dan prasarana yang bisa memberikan ke arah yang positif tersebut. Iklim yang kondusif untuk perkembangan secara mentalitas menjadi prasyarat agar pemuda menjadi lebih optimal perkembangannya.

Jadi intinya , selama Pemuda/i masih bisa diarahkan kearah yang benar dan positif, terus dilatih sikap dan sifat rasa Peduli Patriotisme maka gak semua pemuda/i cuma bisa merusak , tapi masih bisa terus berguna bagi Bangsa , masih bisa berkarya, masih bisa punya peran, dan masih bisa di percaya untuk memajukan negara Indonesia :)

About a UG site Fiture

Umumnya di setiap Universitas memiliki Website atau situs yang menerangkan bagaimana Visi dan Misi sebuah Universitas . Juga seperti hal-hal lain yaitu sejarah dibangunnya sebuah Universitas , fakultas apa saja yang didirikan , fasilitas yang ada di universitas itu dan lain-lain .

Seperti yang ada terdapat website yang akan saya bahas, yaitu website Universitas dimana saya menuntut ilmu. Ilmu yang untuk kita cari untuk menambah wawasan . Di website Gunadarma ada berbagai macam fitur yang dapat kita manfaatkan, seperti informasi seputar sejarah universitas ini dibangun, misi dan visi yang dipakai , fasilitas yang terdapat di Gunadarma, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa (extrakulikuler), community yang dibuat para mahasiswa, data para dosen, data para mahasiswa dan masih banyak lagi .

Beberapa fitur akan saya jelaskan , mungkin tidak semuanya .



BAAK adalah biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan denganpenyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma .
BAAK bisa kita gunakan untuk melihat jadwal kuliah, daftar mengajar para dosen, kalender akademik selama 1 tahun (dua semester), jadwal pelayanan loket BAAK, daftar ulang, situs SAP dan lain-lain.

LIBRARY
    Situs ini ditujukan untuk anggota Perpustakaan Universitas Gunadarma secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Layanan-layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa Perpustakaan Universitas Gunadarma untuk meningkatkan pengetahuannya.

    Perpustakaan UG merupakan unit yang berfungsi memberikan pelayanan informasi kepada mahasiswa, dosen dalam melaksanakan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan UG dilengkapi dengan beragam bahan pustaka yang terdiri dari buku literatur baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, majalah, jurnal ilmiah serta buku ilmu pengetahuan lainnya. Fasilitas Perpustakaan Universitas Gunadarma digunakan oleh mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni Universitas Gunadarma. 

    Perpustakaan UG untuk program profesional dan sarjana terletak beberapa lokasi kampus yaitu dikampus D - depok , kampus E - kelapa dua,kampus J - KalimalangAkademi Kebidanan serta perpustakaan program pasca sarjana terletak di kampus C - kenari . Sedangkan perpustakaanaudio visual dan Jurnal Elektronik terdapat di kampus depok. Dan semua cabang perpustakaan universitas gunadarma menggunakan sistem informasi perpustakaan yang terintegrasi satu sama lain. 



      UG Community karena adanya kesamaan identitas, ingin berbagi, peduli dan partisipasi serta adanya minat yang sama, baik itu mahasiswa, dosen dan juga alumni kita berbagi informasi .
      Di situs ini terdapat fitur UG-radio , UG-tube, UG-blog dan lain-lain. Dijamin menambah wawasan dan kreatifitas kita .

      UG Conference
         UG conference atau yang lebih sering kita sebut UG seminar adalah situs yang menginformasikan kepada para mahasiswanya untuk dapat melihat jadwal seminar yang diadakan oleh Kampus. Disini kita bisa melihat jadwal seminar , mendaftar dan melihat seberapa menariknya untuk kita hadiri.

          Fungsi dari situs Wartawarga ini sendiri adalah sebagai wadah posting bagi para mahasiswa UG yang ingin berbagi pengalaman , artikel, tulisan dan sebagainya. Terdapat berbagai macam kategori yang bisa kita pilih seperti Adat Istiadat, Cerpen, Fashion , Hobi, Karya Ilmiah, Musik, Kuliner, Pendidikan , Puisi, Olahraga, sastra, Tokoh dan lain-lain.
          Kelebihan dari semua situs yang disediakan di UG adalah selalu memudahkan akses para mahasiswanya. Lebih cepat, mudah dan instan mendapatkan informasi. Semua dapat di akses melalui website ini .

          Tapi kekurangannya tentu saja pada koneksi dan kelancaran mengakses , seperti masih seringnya terjadi galat atau error pada website sehingga tidak selalu dan setiap saat dapat dimanfaatkan .
          Demikian post saya untuk fitur dari UG site ini. Semoga post saya bermanfaat dan dapat membantu kalian yang ini menjelajahi UG website :)

          Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

          Pengertian Masyarakat

          Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

          Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
          1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
          2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
          3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.

          Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
          1. Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
          2. Masyarakat merdeka, terbagi dalam :
            1. Masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
            2. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya

          Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
          1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
          2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
          3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
          4. Kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
          5. Interaksi yang terjal lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
          6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
          7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

          Perbedaan desa dan kota
          1. Jumlah dan kepadatan penduduk
          2. Lingkungan hidup
          3. Mata pencaharian
          4. Corak kehidupan sosial
          5. Stratifikasi sosial
          6. Mobilitas sosial
          7. Pola interaksi sosial
          8. Solidaritas sosial
          9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional


          Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

          Ilmu Pengetahuan

          “ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
          Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.

          Teknologi
                     
          Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yang ditimbulkan oleh mesin pengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
          Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

          Kemiskinan
          Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok
                      Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
          1.    Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
          2.    Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
          3.    Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
          4.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
          5.    Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

          Studi Kasus :


          Dalam kenyataanya orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang bekerja keras dan selalu optimis. Sikap itu dimiliki oleh masyarakat desa. Kebanyakan orang sukses di ibukota adalah orang yang melakukan migrasi dari desa ke suatu kota. Mereka ingin mencari dan mendapatkan sesuatu yang tidak ada di desa mereka. Jika memang orang yang sukses berasal dari desa.. Mengapa desa mereka tetap tertinggal??
          Sebagai generasi muda kita harus sadar dan sensitif kepada lingkungan. Bolehlah kita merantau ke negeri orang, mencari ilmu dan pengalaman yang sangat banyak. Tapi ingatlah tentang asalmu. Mari kita gunakan potensi kita untuk membangun desa kita yang tertinggal. Jangan hanya duduk manis sebagai direktur di suatu perusahaan. Berikan sedikit kesempatan bagi anak-anak di desa untuk memiliki impian yang lebih tinggi. Buktikan pada negerimu kalau kau memang anak bangsa. Ciptakan pembangunan yang merata untuk Indonesia.

            sumber : http://sugi.ngeblogs.info/2010/12/01/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/

          Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

          Kedudukan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya disebut peranan. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kegiatan-kegiatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Dengan demikian peranan mempunyai fungsi penting, karena mengatur kelakuan seseorang dan pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan orang lain. Seseorang yang mempunyai kedudukan akan berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.

          Terjadinya pelapisan sosial

          Kesamaan Derajat
          Cita-cita kesamaan derajat sejak dulu telah diidam-idamkan oleh manusia. Agama mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama. PBB juga mencita-citakan adanya kesamaan derajat. Terbukti dengan adanya universal Declaration of Human Right, yang lahir tahun 1948 menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya sejak lahir yang melekat pada dirinya. Beberapa hak itu dimiliki tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi serta universal.


          Elite dan Massa
          Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan  kecil yang memegang kekuasaan.
          Isilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tetapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku misal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.



          STUDI KASUS 

          Naturalisasi : Pro dan Kontra

          Miris saya melihat beberapa orang yang mengutuk kemenangan telak Indonesia atas Malaysia dan Laos karena faktor naturalisasi yang ada di tim Indonesia. Kebanyakan mereka justru mengutuk dan bilang “tanpa Irfan Bachdim dan Christian Gonzales, Indonesia tak ada apa-apanya”. malah yang lebih ekstrim bilang “dulu waktu Singapura mengalahkan Indonesia dengan menggunakan pemain naturalisasi, kita mengutuknya..sekarang??”.
          Ingat, naturalisasi Singapura saat itu memang dikutuk oleh dunia sepakbola. Kenapa??Singapura memberikan paspor Singapura kepada pemain yang mereka anggap bagus dan bisa menolong sepakbola Singapura. Pada kenyataannya, pemain itu sendiri cuma menguasai Bahasa Inggris, bahkan Agu Casmir saat itu, justru tidak mengerti Bahasa Inggris yang menjadi bahasa nasional kedua Singapura.
          Selain hal tersebur, pemain-pemain naturalisasi Singapura, pada dasarnya tidak memiliki hak yang layak untuk menjadi warga negara Singapura, mereka bukan memiliki darah keturunan Singapura (seperti Irfan Bachdim) atau pernah tinggal minimal 5 tahun di Singapura (seperti Christian Gonzales). Bahkan, sama sekali mereka tidak mengenal adat dan budaya Singapura.
          Sekarang kita kembali ke masalh Irfan dan El Loco. Dalam hal ini, Irfan khususnya, tidak bisa disebut pemain asing. Kenapa??Dia berdarah Indonesia dari sang Ayah Noval Bachdim (yang bahkan sempat ikut seleksi Timnas di zamannya walau gagal). El Loco??Dia sudah tinggal di Indonesia lebih dari 7 tahun, beristrikan orang Indonesia, menjadi muallaf, fasih berbahasa Indonesia, bahkan mengetahui adat dan budaya Indonesia (dibuktikan dengan ikut menyanyikan Lagu Indonesia Raya).
          Pemerintah Indonesia tentu tidak asal mengasih kewarganegaraan Indonesia pada masyararkatnya. Indonesia sudah seperti negara-negara lain di dunia yang mensyarakatkan minimal tinggal 5 tahun di Indonesia, dan setelah itu, lulus beberapa tes yang dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri dan Departemen Luar negeri.
          aduh pak cik, pernah belajar kewarganegaraan kan? ingat yang namanya ius sanguinis dan ius soli?
          Indonesia menganut azas ius sanguinis ditambah azas ius soli terbatas. dan menurut UU no 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, Indonesia menganut:
          * Mengadopsi variasi “ius soli” dan “ius sanguinis” sehingga perempuan WNA bisa memberi kewarganegaraan kepada anaknya yg lahir di Indonesia.
          * Adanya kemudahan dalam proses naturalisasi dan keimigrasian.
          * Untuk menghindari bipatride atau dwi-kewarganegaraan, maka setelah berusia 18 thn anak tsb menentukan sikap dalam tempo 3 tahun.
          dan yang berhak menjadi Warga Negara Indonesia adalah:
          1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI
          2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
          3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya
          4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
          5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
          6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
          7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
          8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
          9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
          10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
          11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
          12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
          Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi
          1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
          2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
          3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
          4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
          Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:
          1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
          2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
          3. WNA yang tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut
          kasusnya Irfan Haarys Bachdim. jadi sebelum umur 18 tahun, dia memegang 2 kewarganegaraan (Belanda dan Indonesia), dan setelah 18 tahun dia harus menentukan pilihan mau menjadi Warga Negara Indonesia, atau Warga Negara Belanda.
          kasusnya Christian Gonzales. FYI, dia sudah 7 tahun tidak pulang ke Uruguay, yang berarti secara tidak langsung dia sudah menjadi WNI.
          kalo anda tidak suka dengan naturalisasi, protes juga ke Timnas Jerman (Miroslav Klose, Lukas Podolski, Mesut Ozil, Sami Khedira, dan masih ada beberapa orang lagi) mereka juga di naturalisasi oleh pemerintah Jerman.